Retargeting: Strategi Cerdas untuk Mengoptimalkan Konversi E-Commerce
bisnislabs.com - Dalam e-commerce, retargeting adalah strategi untuk meningkatkan peluang konversi dengan menargetkan ulang pengunjung yang sebelumnya telah mengunjungi situs web Anda. Strategi ini sangat penting karena tidak semua pengunjung situs akan langsung melakukan pembelian pada kunjungan pertama mereka. Faktanya, menurut laporan dari Baymard Institute, rata-rata tingkat pengabaian keranjang belanja mencapai 69,8%. Oleh karena itu, strategi retargeting hadir sebagai solusi untuk membawa kembali pengunjung tersebut dan mengubah mereka menjadi pelanggan.
Memahami Retargeting dan Pentingnya dalam E-Commerce
Retargeting adalah teknik pemasaran digital yang menggunakan data pengunjung untuk menampilkan iklan yang relevan kepada mereka di berbagai platform, seperti Google, Facebook, atau bahkan melalui email marketing. Prosesnya melibatkan pelacakan data cookie atau pixel yang memungkinkan Anda mengetahui halaman yang dikunjungi, produk yang dilihat, dan aktivitas lain yang dilakukan oleh pengunjung.
Mengapa retargeting sangat penting dalam e-commerce? Sederhana saja, mayoritas pelanggan membutuhkan lebih dari satu interaksi dengan sebuah merek sebelum mereka memutuskan untuk melakukan pembelian. Menurut sebuah studi dari AdRoll, retargeting dapat meningkatkan klik-tayang (CTR) hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan iklan biasa. Hal ini menjadikannya salah satu strategi paling efektif untuk meningkatkan konversi di pasar digital yang kompetitif.
Studi Kasus: Retargeting untuk Bisnis Fashion Online
Salah satu contoh sukses penerapan retargeting adalah sebuah bisnis fashion online yang bekerja sama dengan SleekFlow. Tantangan utama mereka adalah tingginya tingkat pengabaian keranjang belanja. Dengan memanfaatkan fitur retargeting melalui email dan WhatsApp, mereka mengirimkan pengingat personal kepada pelanggan tentang produk yang ditinggalkan di keranjang belanja.
Hasilnya sangat signifikan. Dalam dua bulan, tingkat konversi meningkat hingga 35%. Strategi ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun loyalitas pelanggan dengan memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan.
Strategi Retargeting yang Efektif
Untuk menjalankan kampanye retargeting yang sukses, Anda perlu memahami kebutuhan audiens Anda dan menggunakan pendekatan yang tepat. Berikut beberapa strategi retargeting yang efektif dalam e-commerce:
Segmentasi Audiens – Gunakan data untuk mengelompokkan audiens berdasarkan aktivitas mereka, seperti pengunjung yang melihat produk tertentu, pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja, atau mereka yang telah menyelesaikan pembelian sebelumnya.
Personalisasi Pesan – Personalisasi adalah kunci dalam retargeting. Pastikan iklan Anda relevan dengan kebutuhan audiens. Contohnya, jika seorang pelanggan melihat sepatu olahraga, tampilkan iklan dengan promosi sepatu tersebut, lengkap dengan ulasan positif.
Gunakan Multi-Platform – Jangan hanya mengandalkan satu platform untuk kampanye retargeting. Gunakan kombinasi iklan Google, media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta email marketing untuk menjangkau audiens Anda di berbagai saluran.
Optimalkan Penjadwalan Iklan – Pastikan iklan Anda ditampilkan pada waktu yang tepat untuk meningkatkan kemungkinan konversi. Misalnya, banyak pelanggan cenderung berbelanja pada malam hari atau akhir pekan.
A/B Testing – Uji berbagai versi iklan untuk mengetahui mana yang paling efektif. Uji elemen seperti judul, gambar, call-to-action, dan penawaran.
Menonjolkan E-E-A-T untuk Retargeting
Seperti yang disarankan dalam panduan Google Helpful Content, demonstrasi E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness) sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas artikel Anda. Berikut adalah cara Anda dapat meningkatkan E-E-A-T dalam strategi retargeting:
Experience
Ceritakan pengalaman nyata dari klien atau pengguna yang telah berhasil menggunakan retargeting. Misalnya, bisnis fashion online yang telah disebutkan sebelumnya dapat menjadi bukti nyata keberhasilan strategi ini.
Expertise
Tunjukkan pemahaman mendalam tentang retargeting dengan memberikan wawasan teknis. Misalnya, jelaskan bagaimana teknologi seperti Facebook Pixel atau Google Ads bekerja dalam melacak data audiens dan menargetkan mereka dengan iklan yang relevan.
Authoritativeness
Gunakan referensi dari sumber terpercaya untuk mendukung informasi yang Anda sampaikan. Misalnya, kutip data dari Statista, HubSpot, atau laporan resmi lainnya.
Trustworthiness
Tampilkan testimoni pelanggan atau studi kasus yang telah diverifikasi. Anda juga dapat menambahkan kredensial penulis untuk menunjukkan bahwa artikel ini ditulis oleh seseorang yang memiliki keahlian di bidang ini.
Mengukur Keberhasilan Retargeting
Setelah menjalankan kampanye retargeting, penting untuk mengukur keberhasilannya. Berikut beberapa metrik utama yang perlu diperhatikan:
Click-Through Rate (CTR): Persentase orang yang mengklik iklan Anda.
Conversion Rate: Persentase pengunjung yang menyelesaikan pembelian setelah melihat iklan.
Return on Ad Spend (ROAS): Rasio antara pendapatan yang dihasilkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk iklan.
Customer Lifetime Value (CLV): Nilai total yang dihasilkan oleh pelanggan selama mereka berinteraksi dengan bisnis Anda.
Dengan menganalisis metrik-metrik ini, Anda dapat mengevaluasi apakah strategi retargeting Anda efektif dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Kesimpulan
Retargeting adalah strategi yang tidak boleh diabaikan dalam e-commerce. Dengan memanfaatkan data pelanggan secara cerdas dan menerapkan pendekatan personalisasi, Anda dapat meningkatkan peluang konversi secara signifikan. Untuk memastikan kesuksesan, pastikan Anda menonjolkan aspek E-E-A-T dalam konten Anda, memberikan pengalaman yang relevan kepada audiens, dan terus mengukur keberhasilan kampanye Anda. Jika diterapkan dengan benar, retargeting tidak hanya akan meningkatkan penjualan tetapi juga membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan Anda